Pendidikan Calon Imam: Tanggapan Vinsensius atas Kemerosotan Kualitas Para Imam
Abstrak
Penelitian ini membahas pentingnya pembinaan calon imam melalui seminari untuk mengatasi kemerosotan kualitas imam yang berdampak negatif pada iman umat dan citra gereja. Dalam pendahuluan dijelaskan bahwa penurunan kualitas imam, yang tercermin dalam beberapa kasus penyimpangan, telah mendorong upaya untuk memperbaiki pendidikan imam yang menyeluruh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu studi pustaka dengan menganalisis peran seminari dalam pendidikan calon imam. Hasil menunjukkan bahwa imam yang matang dalam lima dimensi dapat dihasilkan melalui pembinaan seminari yang baik. Dimensi itu adalah manusiawi, intelektual, spiritual, komunitas, dan pastoral. Selain itu, pembinaan calon imam Vinsensian berfokus pada lima keutamaan Vinsensius: kerendahan hati, kelembutan, mati raga, simplisitas, dan penyelamatan jiwa-jiwa. Kesimpulannya, melalui pendekatan ini, seminari dapat mencetak imam yang berintegritas dan berkomitmen untuk melayani umat, memperkuat iman, serta menjunjung tinggi nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sehari-hari.
Unduhan
Referensi
Referensi
Adlini, Miza Nina, Anisya Hanifa Dinda, Sarah Yulinda, Octavia Chotimah, and Sauda Julia Merliyana. “Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka.” Edumaspul: Jurnal Pendidikan 6, no. 1 (2022): 974–980.
Aloysius, Wahyu Nugroho. “IMAM MENGHADIRKAN KRISTUS DALAM GEREJA MELALUI KEPEMIMPINAN MANAJERIAL PAROKIAL Studi Kepemimpinan Pastor Paroki Di Paroki Trinitas Cengkareng Masa Bakti 2011-2014.” Jurnal Teologi 3, no. 2 (2014): 165–177.
Budianto, Antonius Sad. Ia Membuat Segalanya Menjadi Baik. Prigen: Lumen Christi, 2009.
II, Konsili Vatikan. “Optatam Totius (Yang Diinginkan Bagi Seluruh Gereja).” Dokumen Konsili Vatikan II (28 Oktober 1965), no. 22A (2022): 1–31.
———. “Presbyterorum Ordinis: Tingkat Para Imam; Dekrit Tentang Pelayanan Dan Kehidupan Para Imam (Roma, 7 Desember 1965).” Dokumen Konsili Vatikan II, no. 20 (2022).
II, Paus Yohanes Paulus. “Imam, Gembala, Dan Pemimpin Paroki.” Seri Dokumen Gerejawi No. 14, no. 64 (2002).
John Paul II. “Pastores Daba Vobis” (1992).
Mbango, Yohanes. “Pendidikan Karakter Dalam Terang Dekrit Optatam Totius: Sebuah Model Pembinaan Calon Imam Di SMA Seminari Menengah Santo Yohanes Berkhmans Todabelu Mataloko” (2023): 1–23.
Nggagur, Florianus Santoso. Pastor Di Persimpangan Harta-Imamat-Wanita. Jakarta: Forum Kita, 2009.
Prasetyo. Jalan Vinsensian. Surabaya, 2009.
Purba, Elika Dora Br. “Studi Biblika Tentang Paham Hedonisme Berdasarkan Indonesia.” Jurnal 4 (2020).
Riyanto, Armada, and Robertus Wijanarko. Formasio Model & Dimensi Praksisnya, 2021.
Rogo, Yohanes. “Urgensi Aspek Human Formation Bagi Pembentukan Kepribadian Calon Imam Ordo Karmel.” Sustainability (Switzerland) 11, no. 1 (2024): 1–111.
Roma’n, Fr. Jose’ Mari’a. St. Vinsen de Paul a Biography. London: Fox communications and publication, 1999.
Roy Yoanes Situmeang. “PENGARUH HEDONISME KRISTEN DALAM PELAYANAN GENERASI MILENIAL” (2019): 1.
Sari, Sinta Kumala, and Dorkas Retjelina. “Disiplin Hidup Sederhana: Karakteristik Hamba Tuhan Pentakosta.” LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta 4, no. 1 (2022): 40–57.
Viktorahadi, Bhanu, Mochamad Ziaul Haq, and Yeni Huriani. “Cara Pandang Gereja Terhadap Kemiskinan Dan Pembangunan.” Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama 4, no. 2 (2021): 155–166.
Wicaksana, Arif, and Tahar Rachman. “Konsep Dasar Kebutuhan Manusia.” Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. 3, no. 1 (2019): 10–27.
Yohanes Paulus II, Paus. “OPTATAM TOTIUS,” no. 22 (1992).
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Serikat Kecil: Jurnal Studi Spiritualitas Vinsensian

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.